Pendahuluan
Keberadaan
barang-barang bekas seperti, majalah lama, koran bekas, pakaian,
kardus, kaleng, plastik kemasan, dan daun-daun kering di sekitar rumah
kita acapkali dirasakan mengganggu kebersihan dan kenyamanan
hidup.
Semua ini benar adanya jika
barang-barang bekas tersebut hanya dilihat sebagai “limbah” atau
rongsokan yang tidak berguna. Namun jangan buru-buru Anda buang
barang-barang bekas tersebut karena Anda dapat menyulap “limbah”
tersebut menjadi barang-barang yang “berharga”. Sentuhan ide-ide
kreatif yang segar dan ketrampilan artistik yang Anda miliki akan
menghasilkan bermacam kreasi kolase yang unik dan tidak ada duanya.
������
Ketika masih di Sekolah
Dasar Anda mengenal istilah “kolase” melalui aktivitas menghias kendi
atau hiasan dinding dengan biji-bijian atau potongan perca. Mendekorasi
permukaan suatu benda dengan menempelkan sesuatu di permukaannya
merupakan jenis kria yang tertua diciptakan oleh manusia.Menurut para
ahli diperkirakan kegiatan ini bermula di Venice, Italia kira-kira pada
abad 17 ketika kota Venice menjadi terdepan dalam hal percetakan di
Eropah. Seni kolase berkembang pesat di Perancis, Inggris, Jerman dan
kota-kota lain di Eropah.
Dalam perkembangannya kemudian kolase secara kreatif
dimanfaatkan sebagai unsur estetik yang personal dalam sebuah karya
lukis. Kolase menjadi media yang digemari oleh kalangan seniman dunia.
Pablo Picasso, George Braque dan Max Ernest terkenal dengan karya-karya
lukisnya yang memanfaatkan kolase kertas, kain dan berbagai objek
lainnya. Hal ini merupakan inovasi kreatif dari seniman ini dalam kurun
waktu 90 tahun yang lalu. Henri Mattise adalah salah satu seniman yang
giat berkreasi dengan kolase ketika jari-jari tangannya terserang
arthritis hingga tak mampu melukis lagi. Mattise beralih ke kolase, ia
memotong-motong kertas warna dalam ukuran besar dengan berbagai bentuk
hingga tercipta mural kertas yang indah (Linderman, E.
W.,1984:141-142).��
Di situs ini Anda akan
diberikan tips-tips praktis membuat kolase dari bahan-bahan bekas atau
bahan-bahan alam yang terdapat di lingkungan sekitar. Anda dapat
memanfaatkan kolase untuk berbagai kebutuhan. Membuat kolase dapat
merupakan prosedur menghias atau mendekorasi yang sangat atraktif untuk
diaplikasikan pada kartu ucapan, tas kertas, kotak hias, cover buku,
bingkai foto, baki kayu dan lain sebagainya. Selain itu, Anda dapat
pula mengembangkan kolase sebagai unsur estetik dalam seni lukis atau
mengeksplorasi secara kreatif sebagai karya seni.
Pengertian Kolase
Kata kolase yang dalam bahasa Inggris disebut ‘collage’ berasal dari kata ‘coller’ dalam bahasa Perancis yang berarti ‘merekat’. Selanjutnya
kolase dipahami sebagai suatu teknik seni menempel berbagai macam
materi selain cat, seperti kertas, kain, kaca, logam dan lain
sebagainya kemudian dikombinasi dengan penggunaan cat (minyak) atau
teknik lainnya (Susanto, M., 2002:63). Berbagai material kolase dapat
direkatkan pada beragam jenis permukaan, seperti kayu, plastik, kertas,
kaca dan sebagainya untuk dimanfaatkan atau difungsikan sebagai benda
fungsional atau karya seni.
Pemanfaatan bahan baku kolase
yang beragam akan menghasilkan karakter bentuk kolase yang unik dan
menarik yang dapat dibedakan menjadi : kolase dua dimensi dan kolase
tiga dimensi untuk fungsi yang berbeda.
|
|
Foto 1: Pemanfaatan Kolase sebagai ornamen
hias pada 'paper-bag'
(Sumber: Miller,
Sharlyn, 2001)
|
Foto 2: Pemanfaatan Kolase sebagai unsur
estetik pada karya tulis.
(Sumber: Welch, Nancy, 2000) |
Unsur-unsur Visual
Kegiatan menata komposisi dalam
membuat kolase merupakan aktivitas yang penting dan kompleks. Berbagai
unsur rupa yang berbeda karakternya dipadukan dalam suatu komposisi
untuk mengekspresikan gagasan artistik atau makna tertentu. (Sunaryo,
A., 2002:8-9). Yang dimaksud dengan unsur-unsur rupa disini adalah
aspek-aspek bentuk yang terlihat, konkret yang dalam kenyataannya
saling terkait dan tak mudah dipisahkan
satu dengan lainnya. Tampilan keseluruhannya menentukan
perwujudan dan makna aspek bentuk itu sendiri.
Unsur-unsur rupa yang terdapat pada kolase antara lain :
- Titik dan Bintik:
titik adalah unit unsur rupa yang terkecil yang tidak memiliki ukuran
panjang dan lebar, sedang bintik adalah titik yang sedikit lebih besar.
Unsur titik pada kolase dapat diwujudkan dari butir-butir pasir laut.
Sedang bintik dapat diwujudkan dari lada atau biji-bijian yang
berukuran kecil dan sejenisnya.
- Garis: merupakan
perpanjangan dari titik yang memiliki ukuran panjang namun relatif
tidak memiliki lebar. Ditinjau dari jenisnya garis dapat dibedakan
menjadi: garis lurus, garis lengkung, garis putus-putus dan garis
spiral. Unsur garis pada kolase dapat diwujudkan dari potongan kawat,
lidi, batang korek, benang dan sebagainya.
|
|
Foto 3: Unsur titik dan bintik pada kolase
yang terbuat dari pasir laut, lada, kedelai,
biji-bijian, dsb.
|
Foto 4: Unsur garis pada kolase yang, terbuat
dari benang, seperti garis lurus, lengkung,
patah-patah, dsb.
|
- Bidang: merupakan
unsur rupa yang terjadi karena pertemuan beberapa garis. Bidang dapat
dibedakan menjadi bidang horizontal, vertikal, melintang. Aplikasi
unsur bidang pada kolase bisa berupa bidang datar (2D) dan bidang
bervolume (3D).
- Warna: merupakan
unsur rupa yang penting dan salah satu wujud keindahan yang dapat
dicerap oleh indera penglihatan manusia. Warna secara nyata dapat
dibedakan menjadi warna primer, sekunder dan tertier. Unsur warna pada
kolase dapat diwujudkan dari unsur cat, pita/renda, kertas warna, kain
warna-warni dan sebagainya.
|
|
Foto 5: Unsur bidang pada kolase yang terbuat dari beragam sobekan kertas, tiket, prangko
(Sumber:Child craft 1972)
|
Foto 6: Unsur warna pada kolase yang terbuat dari art paper warna merah, kuning, hijau abu-abu.
|
- Bentuk:
dalam pengertian dua dimensi akan berupa gambar yang tak bervolume,
sedang dalam penertian tiga dimensi adalah unsur rupa yang terbentuk
karena ruang dan volume. Bentuk ada 2 macam yakni: bentuk dengan
struktur beraturan dan terukur (bentuk geometris) dan bentuk yang tak
beraturan (bentuk organis). Unsur bentuk pada kolase dapat berupa
guntingan atau sobekan kertas/kain, bungkus permen, daun kering, pita,
uang logam, tutup botol, potongan kayu, dan sebagainya.
- Tekstur: merupakan
nilai atau sifat atau karakter permukaan dari suatu benda, seperti
halus, kasar, bergelombang, lembut, lunak, keras, dan sebagainya.
Tekstur secara visual dapat dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu.
Unsur tekstur nyata pada kolase dapat berupa kapas, karung goni, kain
sutra, amplas, sabut kelapa, karet busa dan lainya. Sedang tekstur semu
dapat berupa hasil cetakan irisan belimbing, tekstur koin di kertas,
tekstur anyaman bambu di kertas dan sebagainya.
|
|
Foto 7: Macam-macam unsur bentuk pada kolase kancing dan gesper.
|
Foto 8: Unsur tekstur nyata pada kartu dengan hiasan kolase dari daun kering.
(Sumber:Grigg,Rubena.,2000)
|
Prinsip Rancangan
Penerapan prinsip rancangan penting
diperhatikan dalam kegiatan menata komposisi suatu kolase karena
keindahan atau keunikan struktur dan keutuhan maknanya ditentukan oleh
ketepatan dalam mengolah unsur rupa sesuai prinsip rancangan. Beberapa
prinsip rancangan yang dapat diaplikasikan pada kolase antara lain:
- Irama: merupakan
penyusunan unsur-unsur visual yang ada atau pengulangan unsur-unsur rupa
yang diatur. Jenis pengulangan antara lain: repetitif, alternatif dan
progresif. Secara nyata prinsip irama dapat berupa unsur-unsur rupa
dari material kolase yang disusun berulang secara dinamis.
- Keseimbangan:
adalah kesamaan bobot dari unsur-unsur rupa yang diatur. Jumlah unsur
rupa yang ditata mungkin tidak sama namun nilai bobotnya seimbang.
Keseimbangan ada beberapa jenis, antara lain: keseimbangan
sentral/terpusat, keseimbangan diagonal, keseimbangan simetri dan
keseimbangan a-simetris. Secara nyata keseimbangan dapat berupa
unsur-unsur rupa yang terdapat pada material kolase yang ditata menjadi
komposisi yang harmonis.
|
|
Foto 9: Unsur irama pada kolase yang tersusun dari sedotan limun.
|
Foto
10: Unsur keseimbangan pada kolase tersusun dari sobekan kertas
warna (Sumber: Child craft, 1972)
|
- Kesatuan: merupakan
susunan unsur-unsur visual yang membentuk suatu kesatuan yang saling
bertautan membentuk komposisi yang harmonis dan utuh, sehingga tidak
ada bagian yang berdiri sendiri. Untuk menciptakan kesatuan, unsur rupa
yang digunakan tidak harus seragam, tetapi dapat berbeda atau
bervariasi unsur bentuk, warna, tekstur dan bahannya.
- Pusat Perhatian:
adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-unsur yang
ada disekitarnya Untuk menciptakan pusat perhatian dalam kolase kita
dapat menempatkan unsur yang paling dominan atau kontras.
|
|
Foto 11: Unsur kesatuan pada kolase yang
terwujud
dari kolase daun dan paduan tekstur retakan
(Sumber:Child craft, 1972)
|
Foto 12: Unsur keseimbangan pada kolase tersusun dari sobekan kertas warna
|
Ragam bahan
Beragam jenis material dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuat kolase. Secara umum jenis bahan baku
kolase dapat dikelompokkan menjadi: (1) bahan-bahan alam (daun,
ranting, bunga kering, kerang, batu-batuan dan lain-lain), (2)
bahan-bahan olahan (plastik, serat sintetis, logam, karet dan
lain-lain) dan, (3) bahan-bahan bekas (majalah bekas, tutup botol,
bungkus permen/coklat, dan lain-lain). Ide-ide kreatif membuat kolase
dapat dikembangkan dari pemanfaatan material-material kecil seperti
kancing, peniti, tusuk gigi dan biji-bijian dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan komposisi kolase yang non-figuratif (abstrak) dan komposisi
yang figuratif.
|
Foto 13: Macam-macam bahan untuk kolase, baik bahan alam maupun bahan sintetik.
(Sumber: Child craft, 1972)
|
Jenis bahan penunjang
yang dibutuhkan dalam pembuatan kolase adalah permukaan suatu benda
atau objek yang akan ditempeli kolase. Pada prinsipnya kolase dapat
dimanfaatkan di hampir semua jenis bahan/material (kayu, plastik, kaca,
kertas, kain, logam dan sebagainya) asalkan permukaan benda tersebut
relatif rata.
Peralatan dan Teknik
Jenis peralatan dan teknik kolase yang
digunakan perlu disesuaikan dengan jenis bahan bakunya dikarenakan
karakter setiap jenis bahan spesifik. Jenis peralatan dan teknik yang
digunakan untuk membuat kolase berbahan alam berbeda dengan kebutuhan
membuat kolase berbahan olahan atau berbahan bekas. Secara umum peralatan utama yang dibutuhkan adalah :
- alat potong : seperti pisau, gunting, gergaji, tang, dan sebagainya.
- bahan perekat
: seperti lem kertas, perekat vinyl, lem putih/PVC, lem plastik,
jarum dan benang jahit, dan jenis perekat lainnya (disesuaikan
dengan jenis bahannya).
Berbagai jenis kolase baik yang
berbentuk dua dimensi dan tiga dimensi umumnya dibuat dengan teknik
yang bervariasi seperti: teknik sobek, teknik gunting, teknik potong,
teknik rakit, teknik rekat, teknik jahit, teknik ikat dan sebagainya.
Anda dapat memanfaatkan lebih dari satu teknik untuk membuat karya
kolase, bahkan teknik campuran bisa dieksplorasi menjadi sentuhan
artistik pada karya kolase.
Berbagai metode yang dipergunakan untuk membuat kolase antara lain :
- Tumpang-tindih atau saling tutup (overlapping)
- Penataan ruang (spatial arrangement)
- Repetisi/perulangan (repetition)
- Komposisi/kombinasi beragam jenis tekstur dari berbagai material.
|
Foto
14: Teknik overlapping pada karya kolase kertas tissue (Sumber: Welch,
Nancy., 2000)
|
Aplikasi Kolase
Pada uraian di muka telah dijelaskan
bahwa pada prinsipnya kolase dapat dimanfaatkan di hampir semua jenis
bahan/material (kayu, plastik, kaca, kertas, kain, logam dan
sebagainya) asalkan permukaan benda tersebut relatif rata. Namun dalam
penerapannya perlu diperhatikan jenis bahan perekat dan teknik yang
sesuai dengan bahan dasar dan material kolase. Misalnya, untuk
menempelkan kolase perca pada kardus digunakan lem PVC dan teknik
jahit; sedangkan untuk menempel kolase dari bahan plastik dipergunakan
lem plastik, demikian pula dengan bahan lainnya perlu dipahami prosedur
yang benar agar diperoleh hasil yang terbaik.
|
|
Foto 15: Aplikasi kolase daun di atas kertas
(Sumber:Grigg, Rubena., 2000)
|
Foto 16: Aplikasi kolase di atas vas yang terbuat dari kaca (Sumber: Miller, Sharlyn, 2001) |
Pemanfaatan
Pada uraian di muka telah dijelaskan
bahwa keberadaan kolase dalam kehidupan manusia mencakup kebutuhan yang
variatif meliputi: fungsi pakai, fungsi hias dan fungsi ekspresi.
Jenis karya kolase yang dihasilkan memiliki karakter spesifik.
Aplikasi kolase sebagai fungsi pakai/hias umumnya lebih menampilkan
komposisi dengan kualitas artistik yang bersifat dekoratif. Sedang
aplikasi kolase yang lebih bebas sebagai fungsi ekspresi seni tampak
lebih berani dalam mengeksplorasi ide-ide kreatif, bahan dan teknik
untuk menghasilkan karya kolase yang unik dengan sentuhan estetis atau
nuansa surealistik.
Material apapun dapat anda manfaatkan dalam pembuatan kolase asalkan
ditata menjadi komposisi yang menarik atau unik, berupa: komposisi
murni (komposisi abstrak) atau karya yang menampilkan obyek tertentu.
Selanjutnya anda dapat mengembangkan kolase lebih bebas dan kreatif
sebagai karya kolase yang tidak sekedar tampil sebagai unsur artistik
yang bersifat pendukung namun dapat dikembangkan menjadi berbagai ide
kreatif dengan tema – tema surealistik, misalnya menampilkan
imagi/gambar yang super realis atau gambar yang berhubungan dengan
mimpi, fantasi dan alam bawah sadar. Dengan pendekatan kreatif semacam
ini, maka kolase gambar yang tidak saling terkait bisa terlihat logis.
Kreatif Membuat Kolase
Anda dapat mencoba pendekatan kreatif ini dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini :
a. Pendistorsian proposi bentuk normal menjadi bentuk yang tak lazim
b. Imaji/gambar diluar konteks yang umum.
c. Perbandingan proposi bentuk objek yang satu dengan objek yang lain dibuat tak lazim (kontras atau dramatis).
|
|
Foto 17: Seni Kolase yang menampilkan bayangan wajah yang diisi kolase gambar, foto dan teks (Sumber:Linderman, E.W., 1984)
|
Foto 18: Seni
lukis mix-media yang bertema Surealistik, dimana obyeknya tidak
saling berhubungan (Sumber: Welch, Nancy., 2000) |
Mungkin tidak pernah terbayangkan
sebelumnya bahwa tumpukan barang – barang bekas yang sudah tak terpakai
di rumah dapat beralih fungsi sebagai benda fungsional/hias yang
artistik dan unik. Pemanfaatan unsur kolase dengan sentuhan artistik
pada barang – barang bekas akan merubah tampilan visual barang-barang
limbah tersebut akan menjelma jadi “benda baru” yang memikat. Kegiatan
kreatif ini akan menjadi kegiatan pengisi waktu luang yang mengasyikan
untuk dikerjakan bersama teman-teman dan anggota keluarga. Berbagai
ide-ide unik dapat dikembangkan dengan bebas tanpa harus terikat pada
ketentuan kaidah-kaidah seni yang berlaku. Dalam hal ini yang terpenting
adalah memperoleh pengalaman estetik, keterampilan artistik dan
kebebasan ekspresi dalam menghasilkan berbagai kreasi seni yang
bersifat personal.
Berikut ini anda akan diberikan tips – tips praktis
mengembangkan kreativitas dan kepekaan artistik memanfaatkan kolase
pada berbagai jenis produk dan karya seni yang atraktif. Jenis proyek
yang akan diketengahkan disini antara lain :
Kartu Ucapan dengan Kolase Hias
Kartu ucapan hadir sebagai tanda
peringatan atas berbagai peristiwa dalam kehidupan manusia, baik
peristiwa/suasana suka cita maupun duka cita. Selain itu kartu ucapan
merupakan sarana komunikasi, silaturahmi dalam mengekspresikan berbagai
ungkapan perasaan terdalam dan penuh ketulusan seperti : rasa kasih
saying, rasa simpati, rasa hormat, rasa syukur, rasa hara, rasa suka
cita dan sebagainya. Setiap orang bisa mengungkapkan perasaanya secara
bebas dan personal melalui kartu ucapan.
Anda dapat memanfaat kartu ucapan yang siap pakai atau
membuat sendiri kartu ucapan tersebut. Dapat dipastikan bahwa setiap
orang akan senang dan bahagia ketika menerima atau membuatnya.
Berdasarkan tujuan penciptannya, kartu ucapan dapat dibedakan menjadi :
- Kartu atas kelahiran anak
- Kartu selamat ulang tahun
- Kartu selamat atas kesuksesan
- Kartu bela sungkawa/turut berduka cita
- Kartu hari besar keagamaan
Kartu ucapan yang dijual ditoko – toko
tersedia dalam 2 macam, yaitu : kartu ucapan kosong (tanpa teks) dan
kartu ucapan dengan teks. Bentuk, bahan, warna, hiasan pada ucapan dan
cara pembuatannya berbeda – beda, ada yang berupa produk massal dan
ada pula yang terbatas jumlahnya (limited edition). Ada yang dikerjakan dengan mesin ada pula yang dibuat secara manual (hand made).
Berbagai bentuk dan warna kartu ucapan diciptakan dengan berbagai
pertimbangan artistik. Ada kartu ucapan yang segi empat, bulat, oval,
hati, namun ada pula yang dapat dirakit jadi 3D dan diberi irama musik
yang indah. Kartu ucapan yang anda berikan akan terasa lebih istimewa
dan berkesan jika anda mendesain dan membuat sendiri kartu ucapan
tersebut.���
Bahan dan alat yang diperlukan : ���
- gunting
- lem UHU dan lem putih (PVC)
- elemen dekorasi berupa : daun-daun kering, bungkus permen/ coklat.
- kertas karton emas
- cat/spidol emas
- kuas cat dengan ujung runcing
- renda – renda dan pita emas
- kain bludru/flanel warna gelap (hijau tua, biru tua, coklat tua, hitam)
- pensil
- kertas crepe warna merah
- payet emas/perak
Prosedur Pembuatan :
1. Siapkan bahan dan alat yang akan dipergunakan untuk
membuat kartu ucapan. Sebelum menentukan ukuran kartu ucapan, sebaiknya
terlebih dahulu ukur amplopnya. Lalu potong kertas emas sesuai ukuran
amplop lalu lipat jadi 2 bagian sama besar. Ukur dan gambar bidang yang
akan diberi hiasan kolase, lalu potong kain flannel hitam sesuai
ukuran bidang yang akan dihias tersebut.
|
|
Foto
19: Bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam berkarya.
|
Foto 20: Potong kain flannel untuk bagian tengah kartu ucapan. |
2. Gunting kain flannel berbentuk
persegi panjang lalu temple pada sisi muka kartu, sisakan pinggir
tepinya sekitar 4 cm. Untuk menciptakan "bingkai" untuk alas flanel
tersebut potong kertas crepe merah dengan lebar + 1-1,5 cm
sebanyak 4 potong untuk keempat tepinya. Potong kertas crepe zig – zag
lalu tempel di sekiling kain flannel dengan lem putih yang telah diberi
air sedikit.
|
|
Foto
21: Prosedur pembuatan “bingkai” untuk alas flannel harus dilakukan
dengan kecermatan dan kerapihan.supaya hasil kerja maksimal. Anda dapat
gunakan kuas untuk memudahkan proses kerja.
|
3. Untuk memperindah tampilan kartu,
beri hiasan berupa pita emas polos dan renda emas di sekeliling bingkai
kertas crepe merah. Selanjutnya pilih bentuk daun kering yang menarik
lalu jiplak bentuknya pada kertas emas bekas bungkus coklat atau anda
dapat mengecat daun tersebut dengan cat/spidol emas. Supaya komposisi
bidang tidak terlihat kososng maka isilah bidang tersebut dengan dua
guntingan kolase hias berbentuk daun.
|
Foto 22: Tempel kolase kertas emas berbentuk daun pada kain flannel menggunakan lem.
|
4. Setelah kartu ucapan diberi
dekorasi kolase kertas emas berbentuk daun selanjutnya anda dapat
menambahkan payet emas secukupnya untuk memperindah tampilan
keseluruhannya. Sesuaikan warna payet dengan nuansa warna emas yang
dominan pada kartu ucapan tersebut.
|
Foto 23: Kreasi Kartu Ucapan dengan unsur kolase hias. Anda dapat membuat beberapa variasi dekorasinya.
|
|
Foto
24: Kolase hias dapat diaplikasikan sebagai unsur artistik pada paper
bag polos. Material alam dapat dikombinasi dengan kertas metalik bekas
bungkus coklat.
|
Kotak Tissue dengan Hiasan Kolase
Saat anda berniat membereskan rumah
dari barang-barang bekas yang ada, dapat dipastikan salah satunya
adalah kemasan kardus bekas aneka barang atau kotak sepatu. Jika anda
tidak membutuhkannya lagi janganlah anda buru-buru buang kotak-kotak
kardus tersebut. Dengan sedikit keterampilan dan kreativitas maka
barang-barang bekas yang tak bernilai itu dapat “menjelma “ menjadi
kotak tissue yang artistik. Anda dapat menambahkan kolase hias dari
perca untuk menutupi permukaan kotak sepatu bekas itu
sehingga tampilannya lebih atraktif.
Bahan & Peralatan yang dibutuhkan:
Kardus sepatu bekas, kain flannel warna hitam, potongan perca,
kapur tekstil, gunting kain, kuas ukuran kecil lem putih dan lem UHU,
wadah plastik, payet (aneka bentuk dan warna ), jarum payet, benang
aneka warna, pita emas 1 m.
Prosedur pembuatan :
Sebelum mulai bekerja, siapkan bahan dan alat yang
diperlukan agar memudahkan proses kerja anda. Langkah kerja yang
memerlukan persiapan khusus adalah mengumpulkan perca-perca sebagai
material kolase. Potongan perca yang akan anda gunakan terlebih dahulu
perlu disortir atau dipilih jenis warna, bahan dan teksturnya.
1. Sebelum mulai bekerja, siapkan
bahan dan alat yang diperlukan agar memudahkan proses kerja anda.
Langkah kerja yang memerlukan persiapan khusus adalah mengumpulkan
perca-perca. Anda dapat memperolehnya dari tukang-tukang jahit yang
memiliki banyak sisa-sisa perca dari bahan jahitannya. Potongan perca
yang akan anda gunakan terlebih dahulu perlu disortir atau dipilih
jenis warna, bahan dan teksturnya.
|
|
Foto
25: Bahan dan Alat yang diperlukan untuk membuat Kotak Tissu Berhias
Kolase Perca, seperti : kotak sepatu bekas, perca, kain flannel, pita
emas, payet, manik,gunting, jarum payet, benang warna, lem PVC.
|
2. Setelah selesai mensortir perca
yang akan digunakan, selanjutnya anda bisa mulai menggambar pola kotak
tissue di atas kain flannel. Gunakan kapur tulis-jahit sebagai alatnya.
Lalu jahit jelujur dengan benang warna bidang yang akan diberi hiasan
kolase agar lebih jelas.
|
|
Foto
26: Pilih kemasan kotak sepatu yang bertutup terpisah. Lalu buka
lipatannya dan gunakan sebagai acuan gambar pola.
|
Foto 27: Selanjutnya tandai bagian bidang yang akan diberi payet dengan jahitan benang jelujur. |
3. Langkah selanjutnya adalah menyusun
atau menata perca-perca di atas bidang flannel yang akan dihias. Anda
bisa mengkombinasikan bahan brokat yang bertekstur timbul dengan sifon
atau organdi yang permukaanya lebih rata dan halus. Bisa juga anda
memadukan tekstil polos dengan tekstil bermotif, hingga tercipta
komposisi yang lebih menarik. Warna-warna perca bisa anda tata dalam
komposisi kontras atau tumpang tindih hingga diperoleh efek warna yang
unik. atau agak kalem dengan warna-warna yang senada. Disini anda bebas
memilih warna dan berkreasi sesuai cita rasa artistik pribadi dan
kreativitas anda. Tata kolase perca di atas kain flannel dengan teknik
over-laping.
|
Foto
28: Tempel kolase perca menggunakan lem putih yang telah diberi air.
Gunakan kuas untuk mengerjakannya. Lalu pasang payet dan manik-manik
untuk mem- perindah kolase perca tersebut.
|
4. Setelah payet dan manik-manik
selesai terpasang, proses selanjutnya adalah menempelkan kain flannel
di kardus kotak sepatu. Dimulai dengan menempelkannya pada badan kotak,
lalu pada bagian tutupnya. Gunakan lem putih (PVC) yang telah diberi
air untuk merekatkannya. Untuk mempercepat proses pengerjaannya gunakan
kuas ukuran sedang atau gunakan jari tangan telunjuk yang telah
dibungkus kain flannel sebagai ganti kuas.
|
Foto
29: Upayakan seluruh permuka-an kain flannel telah di pulas lem secara
merata. Jangan gunakan campuran air terlalu banyak, supaya lem tidak
tembus ke sisi muka
|
|
Foto
30: Setelah seluruh sisi-sisi luar kotak tertutup kain flannel,
lanjutkan proses yang sama untuk bagian dalam kotak. Perhatikan
kerapihan dan kecermatan dalam pengerjaannya. Hal ini akan mempengaruhi
hasil konstruksi kotak tissue.
|
5. Langkah berikutnya adalah memasang
pita emas pada keempat tepi atas kotak tissue menggunakan lem. Setelah
itu tempel roncean payet merah menutupi tepi luar pita emas dan
sekeliling kotak serta keempat garis sudutnya, sehingga perpaduan
keduanya memperindah tampilan badan kotak tissue.
|
Foto
31: Pemasangan roncean payet merah pada kotak tissue merupakan
aksentuasi warna yang mempertegas dan memperindah bentuk badan kotak
tissue berhias kolase.
|
6. Lakukan proses yang sama untuk
melapisi bagian tutup kotak tissue. Perbesar ukuran tutupnya sekitar
5-7 mm di setiap sisinya karena akan dilapisi kain flannel. Tahap ini
membutuhkan perhatian dan ketelitian ekstra dalam pengerjaannya agar
konstruksi tutup dan badan kotak tissue cukup kuat dan persisi
sudut-sudutnya.
|
Foto
32: Hiasan kolase perca pada bagian tutup kotak tssue memperindah
tampilan kotak. Pilih warna dan bagian motif brokat yang artistik
padukan dengan payet.
|
|
Foto
33: Kardus kotak sepatu telah menjelma menjadi “produk baru” yang
lebih indah dan menarik. Kotak tissue berhias kolase perca menjadi
penghias meja yang menawan.
|
Kolase Gambar Bayangan (Siluet) Wajah
Aktivitas bercermin merupakan
aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan oleh semua orang. Di cermin
anda akan melihat refleksi wajah anda sendiri, namun tidak semua orang
pernah melihat siluet wajahnya sendiri dari tampak samping. Memang
tidak mudah untuk dapat melakukannya, karena dibutuhkan kondisi
pencahayaan khusus dan bantuan orang lain untuk menggambar atau
menggunting siluet wajah tampak samping anda. Berikut ini anda akan
diberi tips praktis membuat siluet wajah dengan teknik kolase kertas
memanfaatkan teks-teks atau foto-foto dari majalah bekas. Kreasi kolase
siluet wajah anda dan keluarga akan menjadi elemen estetis interior
ruang tamu yang atraktif dan unik.
Bahan & Peralatan yang dibutuhkan:
Kertas karton putih, kertas karton warna (misalnya:
merah atau hitam) untuk alas siluet, lampu sorot atau lampu baca,
spidol/pensil, gunting kertas, lem kertas atau lem putih, teks-teks
atau foto/gambar dari majalah dan bingkai kaca siap pakai.
Prosedur pembuatan :
1. Sebelum mulai bekerja, siapkan bahan dan alat yang
diperlukan agar memudahkan proses kerja anda. Langkah kerja yang
memerlukan persiapan khusus adalah memilih jenis teks dan foto/gambar
yang sesuai dengan karakter diri anda atau orang lain. Hal ini memang
tidak mudah untuk dilakukan mengingat diperlukan proses refleksi
pengenalaan kualitas pribadi diri sendiri atau orang lain. Walau
prosesnya bersifat sangat personal namun mengasyikan proses
pembuatannya.
|
Foto 34: Bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan Kolase Siluet Wajah.
|
2. Gambar siluet wajah dengan bantuan lampu sorot atau
lampu baca yang dipantulkan ke dinding yang telah ditempeli karton
putih. Perhatikan dan amati baik-baik bayangan atau siluet wajah yang
terlihat lalu gambar dengan pensil atau spidol. Lakukan proses ini
dengan cermat agar karakter siluet terlihat lebih personal.
|
Foto 35: Gambarlah siluet pada kertas kartun putih menggunakan pensil atau spidol.
|
3. Selanjutnya gunting gambar siluet
wajah pada karton putih bagian demi bagian hingga terbentuk siluet
wajah tampak samping secara utuh.
|
Foto 36: Gunting siluet wajah mengikuti gambar wajah tampak samping. Kerjakan dengan cermat agar karakter wajah tidak berubah
|
4. Gunting bagian teks dari artikel di
majalah-majalah yang anda rasakan cocok untuk merepresentasikan
karakter diri anda atau orang lain. Lalu tata potongan kertas dan
foto-foto/gambar tersebut pada kertas karton berbentuk siluet wajah
sesuai selera artistik anda. Jika keseluruhan komposisi kolase kertas
dirasakan telah serasi, menyatu dengan makna konsep diri yang ingin
direpresentasikan maka selanjutnya anda dapat memberinya lem perkat.
Pastikan seluruh karton putih telah terisi oleh teks dan gambar/foto.
|
Foto 37: Pilih kolase teks dan gambar atau foto yang dapat merepresentasikan karakter diri anda.
|
5. Tempel siluet wajah yang telah
berhiaskan kolase teks dan gambar/foto pada alas karton berwarna. Anda
dapat memilih jenis warna karton sesuai selera anda atau disesuaikan
dengan warna-warna yang dominan muncul dalam komposisi unsur kolase
teks dan foto.
|
|
Foto 38: Penempelan siluet
|
6. Hasil kreasi kolase yang anda
ciptakan dapat anda kembangkan menjadi “Album Siluet” atau “Hiasan
Dinding” yang menarik, penuh kesan dan kenangan.
|
|
Foto 39: Hasil kreasi
|